Hitung

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Halaman

IDE CERITA PENDIDIKAN



HARAPAN BESAR RINO MENGGAPAI CITA-CITA

            Saya akan membuat sebuah ide cerita yang bertemakan pendidikan, bertemakan sebuah kisah anak tunarungu yang bernama Rino. Inilah kisahnya.
            Namaku Rino, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi terhadapku, semenjak kecelakaan hari itu, pendengaranku sudah tidak bisa berfungsi lagi sejak aku masih kecil. Tapi betapa beruntungnya aku, aku masih bisa merasakan mendengar dunia sampai 10 tahun yang lalu. Saat aku tidak bisa mendengar, aku minder dan aku susah untuk berkomunikasi sama sekali. Apalagi saat aku tahu bahwa aku tidak akan lagi bersekolah lagi, karena disekolah biasa aku tidak dapat menyesuaikan. Sedangkan dengan keterbatasanku ini, aku harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa yang mahal dan jaraknya yang cukup amat jauh.
            Hidup keluargaku yang kekurangan, membuatku tidak bersekolah selama bertahun-tahun. Dirumah pun aku hanya mengurung sendiri dikamar, karena orang menjadi tidak menghargai keberadaanku. Aku ingin sekolah, aku ingin merasakan hidup normal seperri kalian. Keadaanku yang sekarang susah untuk mendengar dan berkomunikasi dengan banyak orang. Orang jadi enggan untuk berbicara denganku.
            Aku menyadari dengan kekuranganku sekarang, aku harus sabar meniti masa depan dengan keterbatasan yang sangat minimalis. Penghasilan orang tua yang hanya cukup untuk makan sehari, tidak akan mungkin mereka menyekolahkanku di Sekolah Luar Biasa itu. Ketika aku hanya berdiam diri dirumah, aku sadar kalo aku harus berusaha mendapatkan keinginanku menjadi seorang pilot. Mungkin ini cita-cita yang mustahil untukku dapat sebagai seorang anak dari petani yang hanya bekerja saat musim panen tiba.
            Hari ini aku berjalan kearah sekolahku yang dulu di SD N 05 Sukasenang, sekolah yanga amat kubanggakan sampai aku kelas 3 SD. Ku pandangi dari kejauhan, melihat mereka bersekolah, hatiku sedih dengan keadaan hiduku ini, seperti angan-angan menerawang langit.

Saat aku pulang kerumah berjalan menyusuri sawah, mengapa banyak orang yang melihatku seperti itu. Dengan rasa marah, aku berteriak dan pergi secepat mungkin. Ketika aku berlari aku bertabrakan dengan seorang laki-laki berbadan besar yang bajunya sangat rapi. Dia seperi berkata-kata, tetapi aku tak tahu dia berkata apa. Aku hanya bisa berdiam melihat bapak itu berbicara.
            Bapak itu berkata, “Nak, apakah kamu tidak bisa mendengar perkataan saya?”. Kayanya Bapak itu berkata seperti tadi. Tapi dengan baiknya bapak itu mengajakku ke suatu tempat, mungkin dia melihat wajahku yang cemas dan ketakutan. Dengan senang hati aku mau mengikutnya, aku diajaknya ke sebuah sekolah sederhana yang disana banyak juga terdapat orang-orang yang sama sepertiku dengan kebutuhan khusus. Betapa senangnya ketika aku bisa bertemu dengan teman-teman dan orang-orang yang menghargai keberadaanku.
Disana aku dikenalkan untuk berkomunikasi dengan baik, aku sangat bersyukur bisa bertemu bapak tadi, yang bernama Pak Tedi. Ternyata dia adalah seorang pekerja sosial untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari kota yang sedang mampir ke desaku ini. Ya walaupun tempatnya sangat jauh, tapi aku akan tetap berusaha untuk mengikuti sekolah sederhana tersebut. Setelah itu aku diberitahu untuk tetap datang ketempat ini setiap hari.
Lalu aku pulang diantar oleh Pak Tedi, Pak Tedi sangat tahu dengan komunikasi ku, jadi aku terasa sangat akrab dengannya. Saat aku sampai dirumah, Pak Tedi langsung ku ajak untuk masuk kedalam rumahku. Dengan senang hati Pak Tedi mau dan bicara dengan orangtuaku. Ternyata Pak Tedi juga membahas sekolah sederhana tersebut. Awalnya orangtuaku menolak, mungkin karena mereka berpikir dengan biaya. Tapi setelah dijelaskan, akhirnya orangtuaku menyetujuinya.
            Aku langsung diberitahu oleh Pak Tedi bahwa aku diijinkan untuk mengikuti sekolah sederhana tersebut. Dengan rasa bangga aku langsung berlari dan pergi ke ladang berumput, dan langsung berteriak “AKU BISA SEKOLAH”....
            Aku akan berusaha untuk mengulang kembali pelajaran-pelajaran yang akan mewujudkan impianku sebagai seorang Pilot. Walau butuh perjalanan panjang, cita-cita akan kuraih dunia....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

PENJELASAN LANDASAN KURIKULUM



PENJELASAN LANDASAN KURIKULUM

FILOSOFIS
Perenialis
Essensialis
Eksistensialisme
Progresivisme
Rekonstruktifisme
PSIKOLOGIS
Behavior
Behavior
Humanistik
Kognitif
Konstruktivis
SOSIOLOGIS
Perkembangan Masyarakat
Kebutuhan Masyarakat
Tri Pusat Pendidikan
Perkembangan Masyarakat
Kebutuhan Masyarakat
ORGANISATORIS
Separated
Corralated
Corralated
Integreted
Integreted

Penjelasan tentang Essensialis:
 
Filsafat Pendidikan Essensialisme
Menurut Alwasilah (2008: 102) deskripsi yang paling mengena bagi aliran ini adalah "tra­disional", kembali ke khittah, atau back to basics. Tatkala kita ini su­dah bosan, atau bahkan muak, dengan kehidupan serba modern dan mekanistik, kita sering bertanya pada diri sendiri, Apa sih yang kita cari? Paham ini populer pada tahun 1930an dengan pelopornya William Bagley (1874-1946). Pada awal abad ke-20 paham ini dikritik sebagai paham kaku untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia dewasa. Namun dengan suksesnya Uni Soviet dalam meluncurkan Sputnik pada tahun 1957, minat pada paham ini kembali hidup. Sejalan dengan filsafat ini, pendidikan hendaknya menekankan pemahaman dunia lewat percobaan saintifik dan penguasaan ilmu-ilmu alamiah daripada ilmu-ilmu seperti filsafat atau agama.
A.    Psikologis = Behavior
Behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
Aliran ini diberi label demikian karena upayanya dalam mena­namkan pada para siswa apa yang menjadi esensi dari ilmu pengeta­huan dan pembangunan karakter siswa.
B.     SOSIOLOGIS = PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Masayarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu berkembang dan berubah. Perubahan dan perkembangan nilai yang ada dalam masyarakat sering menimbulkan konflik antar generasi. Dengan diadakannya pendidikan diharapkan konflik yang terjadi antar generasi dapat teratasi.
 Lebih jauh Alwasilah (2008: 102) menyampaikan bahwa filsafat ini berdasarkan filsafat konservatif bahwasanya sekolah itu tidak dapat mengubah masyarakat secara radikal. Sekolah seharusnya mengajarkan nilai-nilai moral tradisional dan pengetahu­an agar siswa kelak menjadi warga negara teladan. Ajaran yang mesti diberikan kepada siswa antara lain hormat kepada kekuasaan, ketabahan, taat menjalankan kewajiban, tenggang rasa kepada orang lain, dan menguasai hal-hal praktis.

C.    ORGANISATORIS = CORRALATED
Correlated curriculum adalah suatu bentuk pengorganisasian kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, akan tetapi tetap memperhatikan ciri/ karakteristik tiap bidang studi tersebut.
Mata pelajaran tradisional yang lazim dianggap penting antara lain matematika, IPA, ilmu sosial, bahasa asing dan kesusastraan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0