Dosen pengampu : Bpk. Cecep Kustandi, M.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa ini kemajuan teknologi berkembang dengan begitu pesat,
begitu banyak tantangan dan tuntutan yang memengaruhi segala aspek di bidang
kehidupan, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, juga di bidang pendidikan,
teknologi yang kian pesat maju, harus diiringi dengan SDM yang unggul dan mutu
pendidikan yang baik , untuk mencapai kemajuan ini, tentunya perlu diadakan
inovasi – inovasi positif di bidang pendidikan, tentunya beberapa negara maju
telah menerapkan inovasi di dalam bidang pendidikannya dalam hal ini kita akan
membahas mengenai M-Learning , yaitu suatu teknologi yang dikembangkan negara –
negara maju berbasis kan mobile technology, demi mencapai kefektivitasan dan
juga keefisienan suatu proses pembelajaran , beberapa aktivitas pembelajaran
dapat di selenggarakan secara non konvensional dalam m-learning ini , sehingga teknologi
ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki nilai lebih ,
yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa definisi M-Learning
2.
Apa kelebihan dan kekurangan M-Learning
3.
Bagaimana penerapan M-Learning
di Negara – Negara maju
C.
TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahui definisi M-Learning
2.
Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan M-Learning dalam pendidikan
3.
Untuk mengetahui penerapan M-Learning
Negara – Negara maju
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Apa itu M-Learning
Mobile Learning didefinisikan oleh
Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai : “The intersection of mobile computing and
e-learning : accessible resources wherever you are, strong search capabilities,
rich interaction, powerful support for effective learning, and
performance-based assessment. E-Learning independent of location in time or
space” . berdasarkan definisi
tersebut dapat di ambil kesimpulan , m-Learning adalah kemampuan akses suatu
sumber, dimanapun dengan kemampuan pencarian yang canggih ,kaya akan interaksi,
dan sangat membantu dalam mencapai kefektivitasan belajar dan kinerja
berdasarkan penilaian, ,istilah m-Learning atau mobile learning merujuk pada
penggunaan perangkat keras yang bergerak , seperti PDA, Laptop , Smartphone, MP3
player, dll, meski M-Learning ini terkait dengan E-Learning dan pendidikan
jarak jauh , namun itu berbeda dalam fokus pada pembelajaran seluruh konteks
dan pembelajaran dengan perangkat mobile, salah satu definisi tambahan mengenai mobile learning : setiap jenis
pembelajaran yang terjadi ketika pelajar tersebut tidak di lokasi yang di
tentukan, atau pembelajaran yang terjadi ketika pelajar mengambil keuntungan
dari kesempatan yang ditawarkan oleh teknologi mobile, dengan kata lain
M-Learning menghilangkan keterbatasan / penghalang dalam proses pembelajaran
dengan mobilitas dari perangkat portable. Selain itu juga M-Learning adalah
pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran,
arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan
dimana-pun. Aplikasi – aplikasi yang interaktif dan bersifat edutainment
(edukasi dan entertainment) , unik dalam pembelajaran membantu berlangsungnya
proses pembelajaran secara menyenangkan , dan mengurangi rasa tegang dalam
suatu sistem pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan tingkat perhatian
terhadap materi – materi yang disampaikan ,siswa dapat lebih aktif dalam proses
pembelajaran ,menghemat waktu karena jika diterapkan siswa tidak perlu hadir di
dalam kelas untuk mengumpulkan / mengerjakan tugas,cukup tugas tersebut dikirim
melalui applikasi yang tersedia dalam mobile phone, yang secara langsung
memudahkan proses pengumpulan tugas yang juga meningkatkan proses pembelajaran
juga secara tidak langsung , juga dapat memotivasi anak didik kepada
pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) , selain itu dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional, m-Learning memungkinkan adanya lebih banyak
kesempatan berinteraksi dan berkolaborasi secara terimprovisasi ,
- Kelebihan dan kekurangan M-Learning
KELEBIHAN M-LEARNING
Beberapa kelebiham M-Learning dibandingkan metode pembelajaran lain
·
dapat digunakan dimana-pun pada
waktu kapan-pun,
·
kebanyakan divice bergerak
memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop,
·
ukuran perangkat yang kecil dan
ringan daripada PC desktop,
·
diperkirakan dapat
mengikutsertakan lebih banyak pembelajar
karena m-Learning memanfaatkan
teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
·
Applikasi – applikasi interaktif
yang sudah dapat di unduh dengan mudah dan gratis
·
Lebih menghemat biaya dalam
berkomunikasi
KEKURANGAN M-LEARNING
Meski memiliki beberapa kelebihan,
m-Learning tidak akan sepenuhnya dapat di implementasikan. Hal ini
dikarenakan m-Learning memiliki
keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya.
Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut.
1. Kemampuan prosesor
2. Kapasitas memori
3. Layar tampilan
4. Keterbatasan baterai
5. Pengguna harus memiliki kelebihan dalam bidang teknologi
Namun kekurangan dalam M-Learning lambat laun akan dapat di atasi
seiiring dengan perkembangan teknologi yang pesat , misalkan layar tampilan
yang kecil kini dapat diatasi dengan adanya Proyektor, kecepatan processor
handheld sekarang yang ditawarkan sudah mulai meningkat dan makin canggih,
kapasitas memori eksternal yang ditawarkan kini mampu memuat dengan kapasitas
yang lebih besar namun dengan harga yang murah, Keterbatasan
dalam ketersediaan energy batere akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber
daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa,seperti portable
charger , baterai cair, tenaga gerak
manusia, tenaga matahari dan lain-lain.
C. Operasional
Operasional M-Learning pun dibagi
atas dua bagian :
1. Multimedia based, yang lebih
diutamakan bagi mereka yang masih sanggup untuk membeli smartphone, yang
minimal dilengkapi dengan JavaME. Yang dimaksud dengan M-Learning multimedia
adalah materi yang diberikan bersifat interaktif sehingga dapat lebih mudah
dimengerti dan menarik bagi penggunanya. Media yang digunakan bisa beberapa
macam, yaitu: mobile application, animasi (semacam flash), ataupun via website
tertentu.
Contohnya : aplikasi multimedia yang
dibuat adalah aplikasi tentang pemantulan benda (Fisika). Maka, dapat dibuat
aplikasi sejenis simulasi, di mana pengguna dapat mencoba-coba sendiri. Tentu,
teori-teori dasar harus diberikan di sana sebagai penjelasan.
2. Lalu, bagi mereka yang kurang
beruntung dan hanya punya handphone hitam putih yang hanya bisa SMS, bagaimana
? M-Learning yang disediakan untuk mereka adalah text-based. Jadi, dalam kasus
ini, materi-materi M-learning akan diberikan dalam bentuk teks yang dikirim via
sms.
Contohnya : pengguna ingin mengambil
materi tentang pelajaran Sejarah Majapahit. Maka, sejumlah SMS yang berkaitan
dengan materi tersebut akan dikirimkan ke handphone yang meminta materi.
Sistem distribusi materi yang dapat
dipilih adalah :
- Subscriber : pengguna dapat
berlangganan layanan M-Learning ini. Setiap ada materi baru yang dibuat akan
diberitahukan kepada pelanggan.
- Menyediakan topik dan tema untuk
dipilih sendiri oleh user. Operator telekomunikasi menyediakan SMS gateway
untuk menangani permintaan. Misalkan, pengguna meminta materi sejarah dengan
mengirim M-LEARN SEJARAH. Lalu, akan dibalas dengan SMS yang berisi daftar
lengkap materi yang berkaitan dengan Sejarah, yang dapat dipilih oleh user.
BAB III
KESIMPULAN
Pengembangan e-learning di institusi
pendidikan melibatkan banyak faktor dalam organisasi, yaitu infrastruktur
teknologi, sumber daya manusia, dan lingkungan yang mencakup kepemimpinan dan
kultur. Model Mobile Learning merupakan manifestasi dari kesiapan seluruh
komponen organisasi untuk mengadopsi e-learning.
Model Mobile Learning tidak hanya untuk mengukur tingkat kesiapan institusi untuk mengimplemantasikan e-learning. Tetapi yang lebih penting adalah dapat mengungkap faktor atau area yang masih lemah dan memerlukan perbaikan dan area yang sudah dianggap berhasil atau kuat dalam mendukung implementasi e-learning.
Model Mobile Learning pada tahap analisis digunakan untuk menyusun materi kebutuhan yang menjadi base line untuk tahap desain, pengembangan, dan implementasi. Pada tahap evaluasi, model Mobile Learning digunakan untuk mengukur keberhasilan dan menentukan prestasi untuk proses perbaikan pada periode berikutnya.
Model Mobile Learning tidak hanya untuk mengukur tingkat kesiapan institusi untuk mengimplemantasikan e-learning. Tetapi yang lebih penting adalah dapat mengungkap faktor atau area yang masih lemah dan memerlukan perbaikan dan area yang sudah dianggap berhasil atau kuat dalam mendukung implementasi e-learning.
Model Mobile Learning pada tahap analisis digunakan untuk menyusun materi kebutuhan yang menjadi base line untuk tahap desain, pengembangan, dan implementasi. Pada tahap evaluasi, model Mobile Learning digunakan untuk mengukur keberhasilan dan menentukan prestasi untuk proses perbaikan pada periode berikutnya.
Daftar
Pustaka
http://creandivity.com/2010/12/microsoft-bloggership-2011-m-learning-untuk-pendidikan-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar