PENELITIAN
META ANALISIS
Fenny
Fenhesia Siregar
1215121084
Abstrack
Penelitian
yang sering disebut-sebut sebagai kegiatan yang sangat menguras waktu, tenaga
dan biaya. Seiring dengan berkembangnya metode penelitian, metode meta analisis
akan memberikan solusi yang tepat dari permasalahan yang timbul untuk melakukan
suatu kegiatan penelitian. Untuk itu, bagaimanakah cara melakukan Penelitian
Meta Analisis, akan penulis bahas dalam artikel dibawah ini.
A.
Pengertian
Meta Analisis
Sebagai
penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam
masalah yang sejenis. Meta analisis sebagai metode penelitian pertama kali
diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian dibidang
kesehatan. Dalam perkembangannya meta analisis sebagai jenis dan metode
penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji berbagai masalah untuk berbagai
keperluan. Dalam dunia pendidikan, meta analisis mulai dilakukan sekitar tahun
1970an, yang dilakukan oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt dan John E. Hunter.
Berikut Pengertian Meta Analisis menurut para ahli :
1.
Glass, 1981
Meta Analisis merupakan
analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak, serta
menerapkan metode statistik dengan mempraktekannya dalam mengorganisasikan
sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk
melengkapi maksud-maksud lainnya.
2.
Borg, 1983
Meta analisis merupakan teknik pengembangan paling
baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidak konsistenan
dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
3.
Barbora
2009
Meta-analisis adalah tehnik yang
digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan
cara mencari nilai efek size. Efek size dicari dengan cara mencari selisih
rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi
dengan standar deviasi kelas control.
Penulis mengungkapkan pengertian
Meta Analisis sebagai berikut :
4.
Fenny
Fenhesia Siregar, 2015
Meta Analisis adalah satu penelitian
yang memanfaatkan penelitian-penelitian yang sudah ada, untuk dianalisis kembali
dan memberikan sebuah hasil terbaru dari berbagai penelitian yang ada dan dalam
kategori yang sama.
B.
Tujuan Penelitian Meta Analisis
Menurut Sack dkk, ada empat tujuan
utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
- Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
- Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
- Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek.
- Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Selain itu, tujuan Meta Analisis tidak
berbeda dengan jenis penelitian klinis lainnya, yaitu:
1. Untuk memperoleh estimasi effect
size
Yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar variabel besarnya perbedaan antar variabel.
2. Melakukan inferensi dari data dalam sampel
ke populasi (estimasi atau uji hipotesis)
3. Melakukan kontrol terhadap variabel
yang potensial
Bersifat sebagai perancu (confounder)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Fungsi dari adanya tujuan tersebut adalah untuk
memberikan arah dan pemusatan, mengenai apa yang harus dilakukan dalam
penelitian meta analisis.
C.
Jenis-Jenis Penelitian Meta Analisis
Terdapat jenis-jenis penelitian meta analisis, yaitu :
1. Penelitian Eksperimental
Penelitian
Eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti
sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka,
hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak
interpretasi secara jelas.
2. Penelitian Korelasional
Jenis
penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya,
penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang
satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan
manipulasi, tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen yang
diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3. Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe lain
dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari
perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif.
Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah
nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam
pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi
korelasional.
4. Penelitian Survei
Tipe lain
dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik
sebuah kelompok, ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan
terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai
faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan
pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk
pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu
seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah
jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini
disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam
bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu
untuk setiap pertanyaan.
5. Penelitian Etnografi
Penekanan
dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman
sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang
relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan
sebagai dasar para siswa dan guru dilibatkan, mungkin diwawancarai dalam upaya
untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6. Penelitian Sejarah
Anda
mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam jenis penelitian,
beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik meneliti dokumen periode atau individu
yang diwawancara selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi
sebagai ketepatan apa yang mungkin selama waktu itu dan untuk menjelaskan
mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah
memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup
selama) periode yang diteliti, dan tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan
apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7. Penelitian Tindakan
Penelitian
Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar.
Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau
situasi adalah penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan
(sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti
profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah
kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.
Jenis-jenis
penelitian meta analisis tersebut, dapat dipakai salah satunya sesuai dengan topic
penelitian yang akan diteliti.
D.
Metodologi
yang Dipergunakan
Untuk
Penelitian
Meta Analisis
Penelitian
meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa
data-data dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian, penelitian ini
dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk
survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah
dilakukan.
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1. Glass (1981) = fokus pada deteksi
dari moderator variabel.
2. Hedges dan Olkin (1985) = memakai
teknik weighted least squares.
3. Rosenthal dan Rubin (1991) = sama
seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk
mengkombinasikan effect size.
4. Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya
dengan yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum
meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
Teknik
Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan, karena teknik ini dianggap oleh para
peneliti sebagai teknik yang paling lengkap, selain dapat dipergunakan
untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan
untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man
made error (artifact) yang lain.
Hunter,
J.E., & Schmidt, F.L. (1990) mengemukakan langkah-langkah/metode analisis
korelasi meta analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam t, d,
dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi
Kesalahan sampel
1. Menghitung mean korelasi populasi
2. Menghitung
varians rxy.
3. Menghitung varians
kesalahan pengambilan sampel
4. Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan
Pengukuran
1. Menghitung mean gabungan
2. Menghitung korelasi populasi yang
dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3. Interval kepercayaan
4. Dampak variasi reliabilitas
Dari
beberapa metodologi yang telah dipaparkan, metodologi tersebut merupakan
analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode yang dipergunakan untuk
melakukan penelitian meta analisis.
SUMBER :
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf.
Diakses 8 April 2015, pukul 19.00.
ocw.usu.ac.id/course/download/.../sss155_slide_meta_analisis.pdf.
Diakses 8 April 2015, pukul 19.37.
http://springmila.blogspot.com/2013/04/penelitian-meta-analisis.html.
Diakses 8 April 2015, pukul 20.40
0 komentar:
Posting Komentar