Berpikir
dalam Gambar
Berpikir dengan gambar, berpikir
secara visual, pembelajaran visual/spatial atau konsep pembelajaran. Otak kanan
adalah fenomena umum dalam berpikir melalui proses visual, yaitu berpikir atau
bekerja dengan menggunakan bagian dari otak emosional dan kreatif untuk
mengorganisir informasi dengan cara yang intuitif dan simultan.
Berpikir dengan gambar,adalah salah
satu dari sekian banyak jenis pembelajaran non verbal yang sudah diketahui
secara umum, disamping metode pembelajaran kinestetik, musikal dan berpikir
matematis. Berpikir majemuk dan berbagai gaya belajar lainnya, termasuk
diantaranya dengan menggunakan metode visual, kinestetik, musikal, matematika
dan gaya berpikir verbal sudah menjadi hal yang biasa dipraktekkan oleh
berbagai kursus latihan belajar yang diajarkan dewasa ini.
Walaupun berpikir visual tidak sama
dengan pembelajar visual, mereka yang berpikir dengan gambar pada umumnya
mengklaim dirinya sebagai pembelajar visual yang baik.
Para pemikir visual menjelaskan semuanya dengan gambar. Keberadaan pemikir visual pada suatu masyarakat biasanya sekitar 60% sampai 65% dari populasi pada umumnya.
Para pemikir visual menjelaskan semuanya dengan gambar. Keberadaan pemikir visual pada suatu masyarakat biasanya sekitar 60% sampai 65% dari populasi pada umumnya.
Dalam sebuah riset di Amerika yang
diadakan oleh Linda Kreger Silverman dari Child Development Theorist
menyimpulkan bahwa 30% dari populasi secara aktif menggunakan tehnik berpikir
visual, 45% yang lainnya menggunakan sekaligus bersamaan tehnik berpikir visual
dan tehnik berpikir dalam bentuk kata-kata dan 25% sisanya berpikir dengan
menggunakan kata-kata.
Berlawanan dengan bertumbuhnya
peminat berpikir visual di Amerika, di Belanda ada keinginan dan pertumbuhan
kuat dari minat masyarakatnya di dalam fenomena ini. Hal ini diperkirakan
sebagai hasil dari naiknya liputan media selama beberapa tahun terakhir, ditambah
dengan adanya penerimaan yang baik oleh publik secara umum.
25 Cara
Mengembangkan Kecerdasan Visual
Kecerdasan visual-spasial merupakan
salah satu aspek dari kognisi. Kecerdasan visual-spasial merupakan konsep
abstrak yang meliputi persepsi spasial yang melibatkan hubungan spasial
termasuk orientasi sampai pada kemampuan yang rumit yang melibatkan manipulasi
serta rotasi mental. Dalam kecerdasan visual-spasial diperlukan adanya
pemahaman kiri-kanan, pemahaman perspektif, bentuk-bentuk geometris,
menghubungkan konsep spasial dengan angka dan kemampuan dalam transformasi
mental dari bayangan visual. Pemahaman tersebut juga diperlukan dalam belajar
matematika. Pada anak usia sekolah kecerdasan visual-spasial ini sangat penting
karena kecerdasan visual-spasial erat hubungannya dengan aspek kognitif secara
umum.
Kecerdasan
visual-spasial adalah kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk
visual. Seseorang dengan kecakapan ini mampu menerjemahkan
bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Seorang
anak dengan kemampuan ini juga mampu dengan mudah dan cepat memahami konsep
spasial serta terlihat antusias ketika melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan kemampuan ini.
Kecerdasan visual-spasial bisa mempengaruhi proses belajar anak di sekolah.
Salah satunya, membantu anak memahami soal cerita matematika. Kemampuan ini
bukan hanya anugerah semata dari Tuhan Yang Maha Esa tapi juga bisa
ditumbuhkan. Umumnya anak cerdas spasial memiliki metode belajar visualisasi
berdasarkan penglihatannya. Latihan bisa diterapkan saat anak
di usia balita awal lewat kegiatan sehari-harinya.
25 Hal yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan Visual ini adalah:
- Mainkan Pictionary, tic-tac-toe tiga dimensi, atau permainan berfikir visual lainnya.
- Mainkan puzzle, kubus Rubik, rumah sesat, atau teka-teki visual lainnya.
- Belilah program peranti lunak untuk desain grafis dan ciptakan rancangan lukisan dan gambar dengan komputer.
- Pelajari fotografi dan gunakan kamera untuk merekam kesan visual Anda.
- Belilah camcorder dan ciptakan prestasi video.
- Tontonlah film dan tayangan televisi dan perhatikan penggunaan, cahaya, gerakan kamera, warna dan unsur sinematik lainya.
- Dekorasi ulanglah interior atau taman rumah Anda.
- Susunlah perpustakaan gambar dengan mengumpulkan gambar kegemaran Anda dari majalah atau surat kabar.
- Pelajari ketrampilan menentukan arah sebagai pedoman melakukan olahraga hiking di alam terbuka.
- Pelajari ilmu ukur.
- Ikutilah pelajaran melukis, mematung, menggambar, forografi, video, desain grafis, atau seni visual lainnya.
- Pelajarinlah bahasa yang berbasis ideografi seperti bahasa Mandarin.
- Gunakan model tiga dimensi dari ide yang Anda miliki untuk penemuan atau proyek lain.
- Pelajari cara menggunakan dan menginterprestasikan bagan aliran, bagan keputusan, diagram, dan bentuk respresentasi visual lainnya.
- Belilah kamus visual dan pelajari cara kerja mesin sederhana dan banda-banda lain.
- Jelajahi ruang sekitar dengan menutup kedua mata Anda dan membiarkan seorang teman menuntun Anda melalui rumah atau halaman.
- Berlatihlah mencari bentuk gambar dan lukisan pada awan, retakan dinding, atau gejala alami lain maupun gejala buatan manusia.
- Kembangkan simbol visual Anda untuk mencatat (gunakan anak panah, lingkaran, binatang, sporal, kode warna, gambar, atau bentuk visual lainnya).
- Kunjungi seseorang insinyur mesin, arsitek, seniman, atau desainer untuk melihat bagaimana ia menggunakan kemampuan spasialnya dalam bekerja.
- Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan kesenian bersama keluarga atau teman-teman.
- Pelajarinlah peta Negara dan kota Anda, denah rumah, dan system perlambangan visual lainnya.
- Buatlah stuktur benda Lego, D-stix, heksafleksagon, balok mainan, atau bahan mainan tiga dimensi untuk membentuk bagunan.
- Pelajari ilusi optimis (misalnya dalam buku teka-teki, di museum ilmu pengetahuan, melalui permainan ilusi optic, dan sebagainya).
- Sewa, pinjam, atau belilah videotape ‘how to’ dalam bidang khusus yang Anda minati.
- Gunakan lukisan, foto, dan diagram dalam surat, proyek, dan presentasi.
0 komentar:
Posting Komentar